Profesor Megawati Kesal: Polisi Sekarang Kok Banyak Yang Arogan? Insaf Pak! - Gelora News
Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung soal pemisahan Polri dari ABRI.
Pada era Orde Baru, TNI dan Polri digabung dalam ABRI atau Angkatan Bersenjata Indonesia.
Megawati meminta polisi bekerja dengan baik. Apalagi, akhir-akhir ini banyak kasus pidana yang melibatkan polisi, di antaranya kasus pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo dan bisnis narkoba yang dilakukan Teddy Minahasa.
"Polisi, loh, yang baik-baik aja. Yang memisahkan polisi saya, loh. Dipikir gampang? Enggak sadar polisi-polisi. Saya, kan, sampai ngelus TNI sampai melendot, dibilang enggak bisa, dong, gini, gini. Ini, kan, TAP MPR dan lain-lain. Tapi, kan, masih kurang, masih perlu satu kali lagi. No! Gitu wae sekarang. Makanya insaf, toh," kata Megawati di Seminar 100 Tahun Bali Era Baru di Bali, Jumat (5/5).
Megawati secara spesifik menyinggung kasus Sambo. Ia mengaku kesal melihat kasus-kasus yang melibatkan anggota polisi akhir-akhir ini.
"Loh, kan, gimana, ya, enggak kesal lihat Sambo. Saya hitung ada empat orang tuh polisi. Polisi sekarang, kok, arogan banget, ya. Di TV, kan, [ada anak anggota polisi] nginjek anaknya dibiarkan. Supaya pada insaf gitu, loh," ujarnya.
Tak hanya itu, Megawati juga menyinggung kasus Rafael Alun. Dari kasus Rafael Alun, ia teringat pernah bertanya kepada bawahannya saat menjadi wakil presiden terkait lahan basah dan lahan kering di pemerintahan.
"Siapa, sih, enggak tahu pajak, imigrasi, bea cukai, itu dulu, kan, banyak orang baik. Saya nanya kalau daerah kering ini, basah itu bea cukai, imigrasi, pajak, pantes, ya. Makanya banyak keren-keren. Duitnya dari mana, ya? Pokoknya insaf, deh," pungkasnya.
Megawati Geram Lihat Bule Nakal di Bali: Kalau Saya Depan Dia, Saya Tabok!
Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyoroti aksi wisatawan asing di Bali yang melakukan pelanggaran.
Ia mengaku kesal lantaran tindakan mereka semena-mena di negara orang.
Hal tersebut disampaikan Megawati dalam seminar 'Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125'.
Megawati menyinggung turis yang tak ikuti aturan saat perayaan Hari Nyepi tahun ini.
"Nah, itu budaya itu harus dibuat, jangan kemarin itu saya lihat, waktu Nyepi itu yang buat saya ekhhhh (gereget). Apa? Dia tinggal di pinggir pantai, buat kemah-kemah kecil, maaf ya, terus mungkin hanya pakai pakaian renang. Ya kan ditegur sama berapa, tiga orang pecalang, jangan berpakaian seperti itu, kan lagi suasana Nyepi gitu, ngamuk-ngamuk," cerita Megawati, di Bali, Jumat (5/5/2023).
Mega mengaku kesal terhadap turis tersebut. Lantaran tak menerima, sampai tebersit untuk menampar turis itu secara langsung.
"Kalau saya depan dia, saya sudah mikirnya 'tabok... tabok', suruh si pecalang. Tapi pecalang kita kan baik-baik, iya gitu sabar. Kalau saya, sudah saya tabok orang itu," tutur Megawati sambil memperagakan.
Ia meminta wisatawan yang ke Indonesia tidak berbuat semena-mena. Menurutnya, hal tersebut juga disampaikan Mega kepada Presiden Joko Widodo.
"Enak saja, negara siapa ini, naik motor begitu, di kafe mabuk-mabuk, berhenti. Berani nggak kalian menjalankan itu, saya tantang. Ngapain, ngapain, orang asyik enak-enakan, kayak punya negara dia apa," ujar Megawati.
"Saya bilang sama Pak Jokowi, Pak Jokowi bilang, 'Aduh, Ibu kalau sudah begitu'. Loh Pak, itu kedaulatan kita loh, aku bilang gitu. Enak saja, biar pulau secuplek aku bilang itu republik kita. Tidak boleh ada yang namanya enak, kayak jajah saja aku bilang," sambungnya.
Mega mengatakan masyarakat Bali perlu sadar dengan hal di sekelilingnya. Ia menerapkan hal itu kepentingan bangsa.
"Saya nggak ada keuntungannya, bukan pribadi, ini buat negara saya. Kalau nggak ada orang ngomong kayak saya gini sekarang, orang hanya diam saja, bodo amat," ucapnya. [Democrazy/kumparan]
Posting Komentar untuk "Profesor Megawati Kesal: Polisi Sekarang Kok Banyak Yang Arogan? Insaf Pak! - Gelora News"